Sejarah

Perjalanan institusi ini dimulai pada tahun 1968, saat didirikan sebuah sekolah bernama Pendidikan Guru Agama Atas Kristen/Protestan (PGAAKP). Sekolah ini menjadi fondasi awal dari transformasi yang terjadi di tahun-tahun berikutnya.

  • 1970: Nama institusi berubah menjadi Pendidikan Guru Agama Atas Kristen Protestan (PGAKKP) Negeri Tarutung, menandai langkah menuju pengakuan formal dari pemerintah.

  • 1991: Lembaga ini bertransformasi menjadi Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan – Pendidikan Agama Kristen (LPTK-PAK) Negeri Tarutung, memperluas fokusnya dalam mencetak tenaga keguruan profesional.

  • 1993: Perubahan nama kembali terjadi menjadi Akademi Pendidikan Guru Agama Kristen Protestan (APGAKP) Negeri Tarutung, mencerminkan peningkatan jenjang akademik dan penguatan struktur kelembagaan.

  • 1999: Tonggak penting terjadi ketika institusi ini resmi berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Tarutung, melalui peresmian oleh Menteri Agama Republik Indonesia.

Sekolah Tinggi ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi agama Kristen yang berkualitas di daerah Tapanuli Utara. Tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, kehadiran STAKPN juga menjadi simbol harapan dan kebanggaan umat Kristen di Indonesia, khususnya dalam menghadirkan pendidikan tinggi negeri berbasis keagamaan.

Pada masa awal berdirinya sebagai STAKPN, institusi ini menawarkan dua jurusan utama: Pendidikan Agama Kristen dan Teologi. Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kepercayaan masyarakat, STAKPN terus berkembang hingga akhirnya bertransformasi menjadi Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung pada tahun 2018, yang memperkuat posisinya sebagai lembaga pendidikan tinggi keagamaan yang unggul dan terpercaya.