Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Tarutung didirikan pada 21 Agustus 1977 oleh pemerintah Republik Indonesia di bawah Kementerian Agama. Berlokasi di Jl. Dr. Ferdinand Lumban Tobing No. 15, Tarutung, Sumatera Utara, kampus ini berfungsi sebagai pusat pengembangan ilmu teologi dan pelayanan gereja di kawasan Batak. Dengan luas area sekitar 3 hektar, STAKPN Tarutung didukung oleh lingkungan asri yang kondusif bagi aktivitas belajar dan spiritual.
Sebagai lembaga negeri, STAKPN Tarutung menerima mahasiswa dari berbagai latar belakang—baik lulusan SMA/MA, SMK, maupun sederajat—yang tertarik mendalami pendidikan agama Kristen Protestan. Saat ini, terdapat tiga program studi sarjana (S-1) yang tersedia: (1) Program Studi Teologi Konseling, (2) Program Studi Pendidikan Agama Kristen, dan (3) Program Studi Pengembangan Masyarakat Kristen. Ketiga program studi tersebut telah terakreditasi “B” oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sejak akreditasi terakhir pada tahun 2023. Akreditasi ini mencerminkan komitmen kampus dalam menjaga mutu akademik, kurikulum aktual, serta kompetensi lulusan yang siap melayani gereja maupun masyarakat luas.
Visi STAKPN Tarutung adalah menjadi pusat unggulan dalam pengembangan teologi yang kontekstual dan profesional pada tahun 2030. Untuk mewujudkan visi tersebut, terdapat lima misi utama: (1) Menyelenggarakan pendidikan teologi berbasis nilai-nilai Batak dan Injil yang kontekstual; (2) Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki kemampuan kepemimpinan di gereja; (3) Meningkatkan penelitian dan publikasi ilmiah dalam bidang teologi dan pelayanan sosial; (4) Mengembangkan kemitraan strategis dengan sinode, lembaga gereja, serta organisasi kemasyarakatan; dan (5) Mengintegrasikan teknologi informasi dalam proses pembelajaran serta pelayanan gereja digital.
Kurikulum STAKPN Tarutung dikembangkan dengan pendekatan multi-disipliner, menggabungkan kajian Alkitab, teologi historis, teologi praktis, hingga etika sosial. Kuliah tatap muka dipadukan dengan praktik lapangan; mahasiswa wajib mengikuti magang pelayanan di gereja setempat selama satu semester dan menyusun skripsi yang berkaitan dengan persoalan nyata di komunitas Batak. Hal ini bertujuan agar lulusan tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu menerapkan konsep teologis dalam konteks sosial-budaya setempat.
Dalam hal fasilitas, kampus STAKPN Tarutung dilengkapi dengan perpustakaan lengkap yang mengoleksi lebih dari 10.000 judul buku teologi dan referensi Kristen modern. Laboratorium komputer dengan akses internet cepat mendukung aktivitas e-learning dan riset mahasiswa. Gedung pertemuan multi-purposes digunakan untuk seminar nasional, retret mahasiswa, serta berbagai kegiatan rohani dan kebudayaan Batak. Asrama putra dan putri di dalam kompleks kampus memberikan kemudahan bagi mahasiswa dari luar daerah untuk tinggal dekat dengan lokasi perkuliahan.
Tidak hanya fokus pada akademik, STAKPN Tarutung juga aktif di bidang pengabdian masyarakat. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa dan dosen terjun langsung membantu desa-desa di seputar Tarutung dalam bidang pendampingan pendidikan, pelayanan kesehatan gereja, dan pembinaan ekonomi kreatif berbasis keagamaan. Kegiatan Persatuan Mahasiswa Kristen Protestan Tarutung (PMKPT) menjadi wadah aspirasi dan kegiatan ekstrakurikuler, seperti paduan suara rohani, panitia liturgi, hingga pengelolaan lini media sosial kampus.
Seiring perkembangan teknologi, STAKPN Tarutung telah mengimplementasikan sistem pembelajaran hybrid yang mengombinasikan pertemuan tatap muka dan daring. Platform e-learning yang user-friendly memungkinkan mahasiswa mengakses materi kuliah, tugas, dan forum diskusi kapan saja. Di samping itu, dosen aktif mempublikasikan hasil riset di jurnal nasional dan melakukan kolaborasi riset bersama sinode dan lembaga lintas agama.
Secara keseluruhan, STAKPN Tarutung berperan penting dalam mencetak generasi pemimpin gereja dan umat Kristen yang berdaya saing, berintegritas, serta peka terhadap kebutuhan masyarakat modern. Dengan visi jangka panjang menuju 2030, kampus ini terus memperbaharui diri melalui peningkatan mutu pendidik, kemitraan strategis, serta inovasi kurikulum yang relevan. Bagi siapa pun yang ingin mendalami teologi dalam bingkai kearifan lokal Batak dan landasan Injil, STAKPN Tarutung menghadirkan lingkungan akademik yang holistik, berwawasan, dan penuh semangat pelayanan.